PAMEKASAN HEBAT - Dialog Publik ketiga dalam program "Spektrum Pamekasan" yang digelar atas kerja sama antara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan bersama JTV Madura Kamis (22/8/2019) mulai sekitar pukul 16.00 WIB membahas tentang Radikalisme.
Ketua PWI Pamekasan Abd Aziz di Pamekasan Kamis (22/8/2019) pagi menyatakan, radikalisme selalu menjadi ancaman atas keutuhan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan oleh karenanya, tema ini menjadi penting untuk dibahas, agar persoalan radikalisme tidak menjadi ancaman bagi keutuhan negara bangsa.
"Melalui dialog publik yang kita siarkan di JTV Madura ini, kita berharap agar ada upaya-upaya pencegahan dan deteksi dini dari semua elemen masyarakat sehingga masalah radikalisme tidak menjadi persoalan akut dan pada akhirnya mengancam keutuhan bangsa ini," katanya. [BACA JUGA: PWI-JTV DISKUSIKAN PERSOALAN PUBLIK DALAM SPEKTRUM PAMEKASAN]
Ada tiga narasumber yang diundang hadir dalam dialog publik "Kamisan" yakni dialog publik yang digelar setiap Hari Kamis di JTV Madura. Masing-masing Rektor Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Dr Moh Kosim, Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo dan Komandan Kodim 0826 Pamekasan.
Rektor IAIN Madura akan membahas tentang akar radikalisme, sejarah singkat, pandangan yang mendasari seseorang atau kelompok akhirnya menganut dan bertindak radikal. Lalu, kemungkinan masuknya paham radikal ini di berbagai kelompok masyarakat, termasuk di dunia pendidikan, dan antisipasi yang perlu dilakukan. Juga tentang faktor-faktor dan analisa akademis yang mempengaruhi seseorang atau kelompok orang terpapar paham radikal. Narasumber ini juga akan menjelaskan tentang efek paham radikal dan kaitannya dengan tindakan intoleransi.
Narasumber dari Polres Pamekasan (Kapolres atau yang mewakili) akan membahas tentang dampak paham radikal ini terhadap kondisi keamanan, dan ada tidaknya sekelompok orang atau masyarakat di Pamekasan yang terpapar paham radikal, upaya preventif yang dilakukan dalam menanggulangi berkembangnya paham radikal di Pamekasan.
Sedangkan narasumber dari Kodim 0826 Pamekasan atau yang mewakili akan membahas tentang radikalisme dan hubungannya dengan pertahanan negara, upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan dalam menanggulangi dan mencegah paham radikal, serta pentingnya pendidikan kebangsaan dalam rangka mencegah paham radikal dan upaya yang telah dilakukan selama ini, dalam meningkatkan rasa cinta tanah air di Pamekasan. Narasumber pada tema dialog ini juga akan menjelaskan tentang bentuk pencegahan dini yang dilakukan selama ini, serta upaya antisipatif seperti yang dilakukan, guna mencegah kemungkinan adanya kelompok-kelompok radikal tersebut. [BACA JUGA: Dinas PUPR Sinergikan Kegiatan dengan Program Pamekasan Cantik]
Direktur JTV Madura Ahmad Soleh menyatakan, dialog publik dalam program “Spektrum Pamekasan” sebagai salah satu bentuk pendidikan publik solutif, sebagai upaya menggugah kesadaran publik berperan serta dalam ikut mensukseskan program pembangunan di Pamekasan.
Isi dari dialog publik ini, juga akan dinarasikan dalam bentuk artikel hasil kerja sama antara PWI Pamekasan dengan media online lokal Madura, dan kelompok informasi masyarakat (KIM), yakni KIM PAMEKASAN HEBAT, sehingga penyebaran informasi dalam isi dialog akan lebih luas ke berbagai media lain dan bisa diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.
Dialog publik dengan nama “Spektrum Pamekasan” hasil kerja sama PWI Pamekasan dengan JTV Madura digelar rutin setiap hari Kamis, dengan tema-tema aktual dan menjadi perhatian publik di Kabupaten Pamekasan, baik tentang peristiwa, sosial, ekonomi, politik, tata kelola pemerintahan, pendidikan, kesehatan dan kebijakan publik, sebagai bentuk sumbangsih pemikiran dalam berupaya mewujudkan Pamekasan lebih baik. (PAMEKASAN HEBAT)
0 Komentar