Program "Langit Biru 2021" Diluncurkan Bupati Pamekasan


PAMEKASAN HEBAT
- Pemerintah Kabupaten Pamekasan bersama PT Pertamina, Senin (22/2/2021), meluncurkan program 'langit biru 2021' yakni program penanaman pohon secara serentak, sebagai upaya untuk menghijaukan wilayah itu, meningkatkan resapan air, dan mengurangi polusi udara dan peluncuran itu ditandai dengan penanaman pohon.

"Program ini merupakan ikhtiar kami untuk mengurangi bencana dan polusi udara dengan melibatkan semua elemen masyarakat di kabupaten ini," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam acara peluncuran program itu di Pondok Pesantren As-Syahidul Kabir, Dusun Sumber Batu, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan.

Pemkab Pamekasan sengaja melibatkan lembaga pondok pesantren, sebagai bentuk tanggung jawab moral pada upaya mewujudkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menanam pohon dalam rangka mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Bupati Pamekasan menjelaskan, Kabupaten Pamekasan termasuk kabupaten di Pulau Madura yang rawan terjadi banjir saat musim hujan seperti sekarang ini.

Salah satu penyebabnya, karena banyak warga yang melakukan penebangan pohon, tanpa diimbangi dengan peremajaan.

Akibatnya, jika hujan turun, maka air hujan langsung mengalir, tidak meresap, pohon-pohon sudah banyak yang ditebang. Hal itu diperparah dengan kurangnya kesadaran masyarakat, yakni membuang sampah ke sungai.

Badrut Tamam mengatakan ada 600 pohon bantuan Pertamina  yang akan ditanam yang peluncurannya digelar Senin (22/2) itu.

Selain di lingkungan pondok pesantren, penanaman juga akan dilakukan di lingkungan di seluruh kantor kecamatan, koramil,  dan polsek. 

Bupati menilai jumlah 600 pohon itu masih kurang, dan oleh karenanya pihaknya meminta agar Pertamina bisa menambah lagi untuk ditanam di sejumlah pondok pesantren lainya, serta sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Pamekasan. 

Dalam kesempatan itu, Badrut Tamam juga menuturkan, beberapa waktu lalu di Pamekasan terjadi banjir besar. 

"Dan banjir yang terjadi di Pamekasan beberapa waktu lalu itu, tidak terjadi secara tiba tiba, akan tetapi prosesnya sudah lama, yakni akibat kita tidak bisa menjaga lingkungan," ujar bupati.

Makanya, sambung mantan anggota DPRD Jatim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan ini, saat pertamina datang untuk bekerja sama melaksanakan program "langit biru" yang bentuknya berupa penanaman pohon, pemkab langsung merespon dengan baik.

Pemkab sambung bupati, langsung berkoordinasi dengan lintas institusi dan lembaga pondok pesantren untuk mensukseskan program tersebut. 

"Maka dari itu, kami atas nama pemerintah daerah, menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pertamina, mudah-mudahan bantuan ini bisa menjadi bagian dari inspirasi kepada pemerintahan daerah dan kita semua untuk menjaga lingkungan," katanya. 

Komitmen menjaga lingkungan, kata Badrut Tamam, tidak hanya jadi tangung jawab pemerintah, akan tetapi juga semua pihak. Selain itu, perlu juga melibatkan institusi yang membina masyarakat seperti pesantren, ormas dan para ulama secara langsung. Karena itu dia berharap agar kemitraan itu bisa terjaga dengan baik.

Sementara itu Unit Manajer Marketing Komunikasi pada untuk program CSR (Corporate Social Responsibility) PT Pertamina Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusatenggara (Jatimbalinus)  Deden Idhani menjelaskan, aksi tanam pohon dalam program "Langit Biru 2021" itu dalam rangka meningkatkan kepedulian, berbagai pihak akan pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon yang berkelanjutan, guna mengurangi pemanasan global. 

"Jadi, tujuan program ini untuk mengurangi dampak pemanasan global, mencegah berbagai bencana baik banjir kekeringan dan tanah longsor, meningkatkan upaya konservasi sumber daya genetic tanaman hutan, meningkatkan kesadarana masyarakat untuk menanam dan memelihara pohon sebagai bagian dari sikap dan budaya sehari hari," katanya, menjelaskan.

Ia menjelaskan, di PT Pertamina ada dua program yang kini dijalankan, yakni Langit Biru dan Pertasop, dan keduanya mengacu kepada lingkungan hidup, mengedukasi masyarakat pengguna BBM, bahwa menggunaan BBM yang ramah lingkungan itu jauh lebih bermanfaat. 

"Program Perstasop ini menjadi program Pertamina, karena berasarkan kajian kami, sekitar 75 persen polusi lingkungan dihasilkan oleh BBM yang tidak ramah lingkungan," katanya, menjelaskan.

Pertashop merupakan stasiun pengisian bahan bakar umum berukuran kecil (SPBU mini) yang resmi bekerja sama dengan Pertamina. Pertashop juga bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang memiliki modal terbatas untuk membuka SPBU. 

Perstasop dinilai bisa mengurangi dampak polusi lingkungan karena jenis ini bisa dibangun di perkampungan warga, tanpa memerlukan areal lahan yang luas, sebagaimana SPBU pada umumnya. (KIM PAMEKASAN HEBAT)

Posting Komentar

0 Komentar